Jayapura - Isu kematian dan  kelaparan warga  yang terjadi di Kabupaten Nduga saat ini, seolah-olah akibat dari pasukan TNI-Polri yang hingga saat ini terus melakukan pengejaran terhadap kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya. Pemberitaan terkait kelaparan dan kematian ratusan pengungsi dibantah oleh Kepala Distrik Kenyam, 25/07/2019.

Kepala Distrik Kenyam, Musianus Mijele saat dikonfirmasi tentang situasi masyarakat di Nduga yang mengalami kelaparan, dirinya membenarkan kalau saat ini di Nduga mengalami musibah kelaparan.

Namun  Musianus menjelaskan bahwa kelaparan yang terjadi saat ini merupakan peristiwa tahunan.

"Situasi ini adalah situasi tahunan, karena setiap tahunnya di kabupaten Nduga pasti mengalami kelaparan," ungkapnya.

Lebih lanjut katanya, setiap tahunnya pada bulan Mei, Juni, Juli warga akan mengalami kelaparan, Jadi kondisi alam yang membuat masyarakat Nduga akan mengalami kelaparan ini setiap tahunnya.

Jadi tidak benar, kalau ada berita yang mengatakan ada ratusan pengungsi di Nduga yang meninggal karena kelaparan, karena keberadaan pengungsi yang berada di Nduga pun tidak dapat diketahui keberadaannya dimana.





Ditanya terkait adanya penelitian yang dilakukan oleh jurnalis (Victor Mambor dari Jubi.co.id) datang ke Nduga melakukan pendataan, dirinya mengungkapkan tidak ada laporan kepada dirinya, sehingga dirinya tidak mengetahui kalau ada jurnalis yang datang ke Nduga.

"Mungkin mereka datang secara diam-diam tanpa sepengetahuan saya, walaupun demikian saya sampaikan bahwa ratusan warga Nduga meninggal akibat kelaparan itu tidak benar," tuturnya.

Sudah kebiasaan yang terjadi di Nduga warga masyarakat mengalami kelaparan pada bulan Mei, Juni dan Juli, untungnya saat ini sudah ada kios-kios yang dibuka oleh warga pendatang sehingga warga memiliki uang bisa mendapatkan bahan makanan, tutup Musianus mengakhiri wawancaranya.(PT)*