Papua Terkini, Jayapura - Pernyataan Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda yang mengatakan bahwa dirinya telah menyerahkan petisi dukungan terhadap Referendum di Papua kepada Petinggi Komisioner HAM PBB, Michelle Bachelet pada Jumat kemarin, dianggap sebagai sebuah kebohongan dan pembodohan bagi rakyat Papua.

Ketua Gerakan Cinta NKRI (Gercin) Hendrik Yance Udam (HYU) mengatakan bahwa, pembodohan dan kebohongan yang dilakukan oleh Benny Wenda seperti ini bukanlah hal baru dan benar - benar sangat membuat bodoh masyarakat di Papua.

"Menyangkut hal petisi ini kan bukan hal baru yang terus dilakukan oleh Benny Wenda, isu ini kan sudah dimainkan sejak dua tahun lalu dan ternyata Benny Wenda hanya seorang penipu, kita ambil contoh saja tahun lalu dia katakan sudah serahkan petisi tersebut ke dewan dekolonisasi PBB dan hal tersebut langsung dikonfirmasi oleh PBB bahwa tidak pernah ada penyerahan petisi dari Benny Wenda," ucap HYU.

HYU juga menambahkan bahwa 1,8 juta orang yang mau menandatangi petisi itu, didapat darimana? Karena tidak semua masyarakat Papua setuju dengan hal tersebut, kalau ada orang diluar Papua yang ikut menandatangi petisi tersebut maka petisi itu bukanlah suara hati orang Papua.

"Kami orang Papua tidak bodoh seperti apa yang Benny Wenda pikirkan dan kami juga sudah sadar bahwa Benny Wenda hanya mengatas namakan rakyat Papua untuk mencari keuntungan pribadi, dia kan tinggalnya diluar negeri karena itu dia hanya menggunakan nama Rakyat Papua untuk menyambung hidup disana, kalau dia tidak lakukan penipuan seperti ini maka akan dia akan kelaparan disana, itulah sifat Benny Wenda yang sebenarnya," Tutur HYU.(PT)